Ulasan Motorola Moto-G

Motorola Moto-G dan Tampilan Layar Bawaan

Moto-G dan Tampilan Layar Bawaan

Saya tak begitu suka mengganti perangkat ketika perangkat lama masih memadai untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa bulan kemarin karena kehujanan telepon genggam yang telah menemani saya selama 4 tahun Blackberry Onyx 9700 mengalami kerusakan, setelah coba diperbaiki dengan penggantian layar ternyata hanya bertahan 2 bulan sebelum rusak kembali. Jadilah saya memutuskan harus mencari pengganti telepon genggam tersebut.

Hasil membaca berbagai situs dan bertanya pada teman saya mendapat informasi Motorola Moto-G adalah telepon genggam dengan harga tidak terlalu mahal, spesifikasi lumayan dan akan mulai beredar di Indonesia pada waktu cukup dekat.

Motorola sendiri adalah merk telepon genggam asal Amerika Serikat yang cukup legendaris dan sempat menjadi yang terbesar sebelum dikalahkan oleh Nokia pada tahun 1998, tetapi setelah seri RAZR Motorola lama tak terdengar punya produk telepon genggam yang merajai pasar. Nama Motorola naik daun kembali nama ketika diakuisisi oleh Google pada 2012 tetapi kemudian dilepas kepada Lenovo pada 2014.  Moto-G sendiri adalah produk Motorola yang dikeluarkan ketika masih di bawah kepemilikan Google pada kardusnya tertulis motorola a Google Company, dari pemahaman saya Motorola mengarahkan Moto-G sebagai telepon genggam seri kelas tengah sementara seri atas adalah Moto-X dan seri bawahnya Moto-E.

Akhirnya memutuskan untuk memesannya dari situs Lazada yang pada awal Juni 2014 baru membuka pre-order Moto-G. Saya putuskan mengambil versi 8GB karena dijanjikan akan tiba lebih dulu dan harga lebih murah dibanding versi 16GB. Ketika mencari-cari informasi mengenai Moto-G seorang teman memberikan link cukup menarik untuk membandingkan spesifikasi telepon genggam, yaitu geekaphone. Spesifikasi lengkap Moto-G dapat dilihat dengan nyaman di situs tersebut dan langsung dibandingkan dengan telepon genggam lain.

Tampilan belakang Motorola Moto-G

Moto-G seperti lazimnya telepon genggam Android saat ini berbahan plastik, tetapi cukup solid dan tidak terlihat murahan. Untuk membuka penutup belakangnya ada trik khusus sebagaimana dijelaskan pada buku manualnya, posisikan jempol menekan logo M pada bagian belakang sembari mencungkil bagian sisi penutup.

Tampilan cover belakang dibuka - Motorola Moto-G

Slot baterai bagian belakang Motorola Moto-G

Ketika membuka bagian belakang saya mendapatkan beberapa kejutan. Pertama ternyata versi yang saya terima adalah versi Dual SIM GSM, menarik tetapi tak terlalu berguna bagi saya karena sehari-hari hanya menggunakan satu nomor GSM. Kejutan kedua tak terlalu menyenangkan ternyata kedua slot SIM harus menggunakan Micro SIM Card, alhasil saya harus memotong SIM Card lama terlebih dahulu dan karena malas datang ke kantor layanan oeprator saya jadi membeli lagi alat pemotong Sim Card seharga 30 ribu rupiah. Sementara yang ketiga ternyata baterai yang digunakan adalah tipe baterai tertanam (sulit untk dilepas/pasang oleh pengguna) ini adalah kekurangan yang cukup mengganggu karena bila terjadi kerusakan baterai kita akan kesulitan ketika menggantinya. Baterai tertanam lebih sulit dicari penggantinya dan bila ada harganya lebih mahal daripada baterai yang bisa dilepas/pasang dengan mudah.

Kekurangan lain yang terasa mengganjal adalah tidak tersedianya slot memory card di Moto-G, slot memory card berupa microSD baru tersedia di Moto-G versi LTE. Hal ini akan terasa merepotkan bagi mereka yang banyak menyimpan data atau menginstall aplikasi di telepon genggamnya. Untuk saya pribadi bisa tidak terlalu diabaikan karena telepon genggam saya sebelumnya hanya dilengkapi microSD berkapasitas 2GB dan tidak pernah terisi sampai lebih dari 30%, kebanyakan data yang saya simpan di telepon genggam dalam bentuk file .txt dan foto saja.

Paket bawaan Motorola Moto-G cukup sederhana dengan ukuran kardus minimal, Motorola memberikan kelengkapan berupa buku manual, adaptor micro USB (keluaran 5V dengan arus 550mA) disertai dengan kabel cukup panjang  dan sebuah earphone/handsfree.

Paket bawaan Motorola Moto-G

Pada saat diterima telepon genggam dapat langsung dinyalakan dan kondisi baterai pada kisaran 38%, proses pengisian dari kondisi ini menggunakan adaptor bawaannya memakan waktu sekitar 2 jam untuk mengisi baterainya yang berkapasitas 2.070 mAh sampai penuh. Baterai ini pada penggunaan saya sehari-hari bisa bertahan sekitar 15 jam (tentunya ini sudah menggunakan berbagai pengaturan optimalisasi seperti penurunan tingkat kecerahan layar, jaringan diset 2G ketika tidak digunakan untuk menjelajah internet dan lain-lain).

Motorola Moto-G yang saya terima sudah menggunakan sistem operasi Android KitKat 4.4.2, tidak banyak aplikasi bawaan yang disertakan selain paket aplikasi Google, Motorola Assist dan tidak banyak pengaturan khusus/kustomisasi lain sebagaimana lazim ditemui pada telepon genggam Android produksi vendor lain. Saya menyukai pendekatan seperti ini, sederhana/tidak membingungkan dan tentunya mengurangi beban kerja perangkat.

Tampilan icon-icon pada Motorola Moto-G

Tampilan daftar aplikasi pada Motorola Moto-G

Dari kapasitas 8GB yang tersedia pada penyimpanan bawaan, sistem operasi Android Kitkat beserta aplikasi yang disertakan menggunakan sekitar 2,48GB sehingga penyimpanan efektif yang dapat digunakan adalah sebesar 5,52GB.

tampilan keterangan media penyimpanan pada Motorola Moto-G

Pengaturan Dual-SIM pada Motorola Moto-G

Pada menu Dual SIM dapat diatur jaringan kartu SIM mana yang aktif, bila diaktifkan keduanya kemampuan jaringan 3G hanya dapat digunakan pada salahsatu SIM saja. Setelah 3 minggu menggunakan beberapa aplikasi tambahan yang saya pasang secara tetap adalah Battery Doctor (untuk memantau kondisi baterai), Jotterpad X (untuk membuka file .txt dengan nyaman), Clean Master (untuk membersihkan file sampah di RAM & Penyimpanan), Tweetcaster (klien twitter), ES Explorer (Penjelajah file), Switch Network Type (untuk memudahkan berpindah dari mode 3G ke 2G dan sebaliknya), Telegram, Whatsapp dan sebuah aplikasi permainan kata Scrabble.

Kamera bawaan pada Moto-G yang disebutkan memiliki resolusi maksimal sebesar 5 Megapixel cukup baik kualitasnya, hasil foto dari kamera bawaan Moto-G pada kondisi terang (luar ruangan) dan gelap (dalam ruangan) saya sertakan sebagai berikut:

Contoh hasil foto outdoor Motorola Moto-G

Kondisi Luar Ruangan

Hasil foto indoor Motorola Moto-G

Kondisi Dalam Ruangan

Setelah menggunakan telepon genggam ini, menurut saya Moto-G adalah telepon genggam sesuai dengan kebutuhan saya dengan beberapa kekurangan yang masih dapat ditoleransi.

Pranala luar:
[Web Archive] motorola.com – moto-g
wikipedia.com – motorola

1 Respons

Ada 1 respons untuk “Ulasan Motorola Moto-G”.

  1. Nazar

    Saya butuh baterai Motorola XT1033

Beri Respons